Selasa, 13 November 2012

Bebas {Bahaya lisan}

Diposting oleh Unknown di 05.56
      Lisan merupakan salah satu kenikmatan yang agung yang sekalipun ukurannya kecil namun orang bisa menjadikannya sebagai alat untuk beribadah kepada Allah dengan berbagai macam ketaatan demikian pula sebaliknya lisan bisa menjadi alat untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah. Lisan yang merupakan karunia yang besar haruslah senantiasa kita menjaganya dengan tidak berkata kecuali perkataan yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat kita atau lebih baik kita memilih
       diam karna hal itu lebih terpuji sebagaiman yang terdapat dalam hadits  Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ” Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam. ” (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim). dan siapa yang banyak perkataannya maka akan banyak dustanya dan siapa yang banyak dustanya maka akan banyak dosanya dan siapa yang banyak dosanya maka neraka yang pantas untuknya.
        Lidah adalah salah satu nikmat Allah dan keajaiban penciptaan-Nya. Kecil fisiknya tetapi besar ketaatan atau kedurhakaannya, sebab kejelasan antara kufur dan iman seseorang hanya diketahui dari kesaksian lidahnya. Iman dan kufur merupakan tingkatan tertingggi bagi ketaatan dan kedurhakaan.
dengan anggota tubuh kecil ini seseorang bisa menungkapkan kehendaknya dan mengekspresikan perasaannya.
        Dengannya ia meminta orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, membela dirinya dan mengungkapkan isi hatinya. Dengannya ia menyapa teman duduknya dan menghibur sahabat karibnya. Dengannya ia bisa jatuh dan terhina atau bangkit meraih kehormatannya. Orang yang diam tidak mengungkapkan kebenaran merupakan setan yang bisu dan dia telah bermaksiat kepada Allah. Orang yang menyampaikan kebatilan merupakan setan yang berbicara, ia juga bermaksiat kepada Allah.
        Secara umum bahaya lisan ada pada kesalahan dalam berbicara, berdusta, menggunjing (ghibah), adu domba (namimah), bermuka dua (nifaq), berkata-kata kotor, berdebat yang tidak ada gunanya, memuji diri sendiri, membicarakan kebatilan, menyebarkan permusuhan, menyakiti orang lain, menodai kehormatan orang lain, dan sebagainya. Komitmen bersikap diam memungkinkan seseorang untuk menghimpun tekad, mengedepankan sikap tenang, fokus untuk berfikir, berdzikir, beribadah dan selamat dari bahaya lidah, baik di dunia maupun di akhirat.
         Hendaknya seorang mukmin berhati-hati dari berbagai bahaya lidah tersebut, sebab kelak ia akan dihisab (diadili) dan mendapat balasan. Allah Ta’ala berfirman, “Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat). (QS. Qaaf: 18) Dan firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS.Al-Israa`: 36) 

0 komentar:

Posting Komentar

 

nuril {faril} © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor